Adek saya ga lolos jalur undangan Saudara-saudara. Saya sebelumnya ga
kesal sama dia, soalnya saya kasihan, dia kelihatan sedih. Tapi ketika kemudian
saya tanya soal sbmptn, dia bilang dia melewatkan program LBB intensif, saya
emosi. Kesannya, adek saya ini terlalu meremehkan kerasnya persaingan
mendapatkan universitas negeri terkemuka. Saya ingin marah. Saya ingin meledak.
Tapi berhubung saya orangnya susah nyenggreng, saya cuma bilang: kok bisa
kamu, Mas…! (dengan nada nelangsa).
Sekarang saya sedang browsing jurusan dan universitas mana yang cocok
buat dia. Gaining informasi dari sana sini. Dan adek laki-laki saya, hingga jam
segini, dengan amazingnya!, pergi futsal sama temen-temennya. Sungguh amazing!
Sekian gerundelan saya hari ini.
Salam,