TENTANG SI CHIMER

Thursday, November 17, 2022

Debu dan Angin



Sepanjang hidup, saya selalu diberitahu untuk selalu berusaha memahami perasaan dan posisi orang lain. Selalu menempatkan mereka di atas perasaanku. Bahwa perasaanku itu tidak nyata dan tidak lebih penting dari perasaan orang lain.


Pola itu sudah terbentuk ketika otak saya masih muda dan telah menjadi blueprint. Secara otomatis pola itu berjalan hingga dewasa.


Pada kenyataannya, orang tidak benar benar peduli dengan perasaanmu — tentu saja. Bagi mereka, perasaan merekalah lebih penting dan tentu saja bukan tugas mereka untuk memvalidasi perasaanmu.


Saya merasa bagaikan luka menganga yang terbuka. Terpaan angin dan debu dengan mudah membuat luka itu semakin parah. Tentu saja bukan salah angin dan debu — mereka ditakdirkan ada. Tidak mungkin angin dan debu menahan diri untuk tidak menerpa.

No comments:

Popular Posts

Follower