TENTANG SI CHIMER

Friday, July 29, 2011

SIGNATURE BARU

Ketika sedang jalan-jalan, saya baca post dari amalia tentang tutorial membuat tanda tangan menggunakan Adobe Photosop. Amalia ini, kalau di lihat dari blognya selalu apdet signature dan juga header - yang mana saya sama sekali ga paham soal begituan. Anak muda jaman sekarang memang pinter-pinter ya ngeblognya...
Seinget saya dulu, waktu SMA saya cuma bisa ngenet buka google...
Scara dulu internet di kota tempat tinggal saya, Tuban, adalah barang mewah.
Dan oleh karena saya malas ngedit-ngedit (bilang aja ga bisa dan uda nyerah -_-) saya memutuskan untuk mencoba membuat signature online di sini
 http://www.mylivesignature.com/mls_create_signature.php
Semoga saya berhasil...

ini dia hasilnya...

Wednesday, July 27, 2011

KKN NISTA MENUJU GIVEAWAY IMUT DARI RIA NIRWANA

Saya jatuh sakit temans...
Seharian ini KKN saya begitu nista...
pagi jam 7 mengajar bahasa inggris di kelas 5a lalu dilanjutkan di kelas 4a.
Kemudian mengurus bang bing bung menabung untuk kelas 4a dan b.
Diikuti dengan Program Kerajinan Tangan bersama ibu-ibu PKK.
Belum puas... jam 3nya ada program Motivate Yourselves yang mana membuat jamur krispi dan keripik jamur yang selesai tepat magrib. mbablas dengan program penebaran seribu benih ikan di kali desa Kalipecabean di atas perahu.
Seakan KKN kami belum cukup nista, dengan 5 program sekaligus dalam satu hari, dengan ketua dan wakil ketua yang sukanya kabur ke luar kota, dan dengan diinvasinya kontrakan kami dengan anak2 SD setiap kami baru mau istirahat sebentar saja di kontrakan... dilanjutkan dengan program bimbingan belajar anak-anak SD yang merupakan program paling berat dan melelahkan dalam proker KKN kami.
Begitu masuk kamar mandi, saya mual, menggigil, pening, liur saya encer dan terasa asam, saya enggan gosok gigi karena takut muntah. Jadilah saya memutuskan untuk absen diprogram yang saya pegang sendiri.
Nggak apalah... sekali-kali saya absen... toh saya teramat amat sangat jarang absen. secara dari awal KKN sudah banyak anak pulkamp (kebanyakan rumah mereka di Sidoarjo atau Surabaya) dan saya engga.

giveaway di sini
Saya sempat buka blog dan menemukan give away ini. di sela-sela adegan muntah2 saya di tempat cuci piring, saya masih sempet2nya ikutan giveaway. sungguh saya luar biasa...
Silahkan kunjungi giveaway ini di sini.

dan giveaway saya yang berhadiah dua novel beserta tanda tangan penulisnya akan berakhir 3 hari lagi. silahkan klik ini

Selamat beraktivitas kawan dan jangan lupa minum multivatimin :)

Friday, July 22, 2011

BREAKFAST FROM HEARTCHIME


Hal yang paling menyedihkan adalah ketika sedang membuka blog dan tahu tulisan dalam blog tersebut menarik namun tidak bisa membacanya.
Hal yang paling menyebalkan adalah ketika kita sedang menemukan blogger yang berbakat namun ketika ingin mem-follow-nya saya kesulitan.
Hal yang mengecewakan adalah ketika ada post yang menarik namun saya tidak mampu meninggalkan komentar, entah untuk sekedar mengapresiasi tulisan mereka atau sekedar memberi semangat.

***

Yep, saya sedang bersedih… atas semakin banyaknya blog bagus yang semakin berat dibuka dan saya kesulitan membaca post-post mereka. Saya sedih banget walaupun ga sampai nangis kejer…
*gejala sinetronisasi*

Dan karena itu saya selalu mengusahakan Heartchime agar selalu ringan ketika dibuka. Saya ingin menyambut semua orang yang datang di rumah hati saya ini dengan cepat dan tanggap. Saya ingin mereka segera menikmati sajian yang saya siapkan. Mereka bisa langsung memakannya atau langsung meludahkannya saat itu juga, itu pilihan mereka. Mereka ingin tetap tinggal atau sekedar numpang pergi ke WC, itu juga suka-suka mereka.

Itulah yang menarik dari dunia blog, blog adalah social media yang memberimu otoritas penuh dalam menentukan apa yang terjadi di “rumahmu”. Kamu bisa menentukan siapa yang menginap di rumahmu, kamu bisa mengusir mereka yang mengobrak-abrik rumahmu, dan kamu bisa menentukan orang-orang yang bersungguh-sungguh mengenalmu tanpa memaksakan apapun pada mereka.  Kamu juga dengan secara tidak langsung menentukan follower-mu dengan cara memberi ciri khas dalam tulisan-tulisanmu.

This is it! Food that I love that much, Fried Potato - intonasi ala chef Farah Queen

Oh ya guys, sebenarnya ada beberapa kriteria juga bagi saya ketika mem-follow sebuah blog. Yeah, setiap orang pasti juga punya kriteria kan?

Yang pertama, saya merasa post mereka menarik dan bermanfaat, bahkan mungkin menginspirasi.
Yang kedua, saya ingin mengenal sang blogger dengan lebih baik atau saya sudah mengenalnya di dunia nyata.
Yang ketiga, mereka mem-follow saya. Mereka yang mem-follow blog saya, saya anggap adalah mereka yang ingin mengenal saya, oleh karenanya saya akan memberi feedback berupa usaha yang serupa, follow back mereka.

Saya orangnya ga rempong kok guys walau sering bikin rempong orang lain juga haha…

Oh ya guys giveaway berhadiah dua novel berjudul UBUR-UBUR KABUR beserta tanda tangan penulisnya 7 hari lagi berakhir! masih ada kesempatan bagi mereka yang mau ikutan lho... :)

Salam ceria bagi kalian semua, love you… 

Wednesday, July 20, 2011

DEAR SMOKERS,

image from here
Dear Smokers, please get a plastic bag and cover yourself whenever you want to start smoking to enable you to enjoy the smoke 100% by yourself. I don't want any percentage of your smoke nor do my friends who don't smoke. Don't kill me if you want to kill yourself.
Regards, Non-smokers.
P.S.:Copy and paste this message at your profile to support the 
"keep smoke away" campaign.

From: Ninda
Don't miss it, untuk ikutan giveaway saya juga di sini !!! ;)

KONFLIK INTERNAL KKN YANG MENCAPAI KLIMAKS

gambar dari sini
So, guys… akhirnya semalam klimaks dari konflik internal anak-anak cowok dan cewek di kelompok saya meletus.

Kronologinya adalah kami sedang ngobrol-ngobrol sama anak-anak Karang Taruna desa Kalipecabean (Katar) dan ada alumnus UNAIR juga – namanya mbak Indah – yang merasa kelompok kami ga kompak dan mengolok-olok kami di muka anak-anak Katar lainnya. Saya – yang merasa memang kelompok kami ga kompak – memilih diam saja.

Begitu sampai kosan, tiga anak cowok di kelompok kami, Hendy, Rizki, dan Faiz mengadakan rapat kecil-kecilan dengan anak-anak cewek, meminta kekompakan dari semua regu untuk menunjukkan kami kompak di hadapan anak-anak Katar dengan berapi-api. Saya yang mendengarnya semakin bad mood. Apakah harus tunggu sosok antagonis macam mbak Indah untuk membuat laki-laki akhirnya menanyakan adakah dari posisi cewek yang “bersinggungan” dengan anak-anak cowok.

Maka saya angkat bicara, terjerumus dalam emosi (pula).
“Ada. Ada gap. Anehnya, gap itu hanya dirasakan oleh anak-anak cewek dan anak-anak cowok ngga ngerasain apapun. Kita disuruh bicara tapi sebenarnya suara kami ga didengar! Dan lucunya lagi, masa baru sekarang kalian sadar kalau kita ga kompak. Saya udah dari dulu tuh tahunya!”
Rizki, yang memang sudah emosi dari awal, membantah dan membela diri. Intinya dia bicara blablabla yang isinya pembelaan bahwa sebenarnya anak-anak cowok sebenarnya sudah cukup care pada anak cewek.

Saya – yang pelit omong – cuma ketawa sinis. “Sebenarnya saya ga perlu banyak omong. Buktiin aja ke depannya!”

Dan permasalahan malam itu ditutup dengan badai emosi dari saya vs Rizki. Seperti biasa – tabiat anak cowok – mereka lebih suka diberi detail apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan. Sementara anak-anak cewek akan memilih, pikirkan sendiri, temukan jawabannya, karena kalau diberitahu kalian pasti akan membantah.

Sebelum rapat emosi tersebut diselesaikan, ada perjanjian bahwa masalah ini akan berhenti di sini disertai berbagai janji yang diucapkan anak-anak cowok bahwa mulai sekarang kita ga akan bla dan ga bakalan blablabla lagi.

Yep, saya memang emosian tapi saya bukan tipe pembenci apalagi pendendam. Esok harinya saya sudah menjadi diri saya yang ceria dan fokus mengajar bahasa Inggris di kelas 5A dan 4B, serta program story telling – program menceritakan beberapa dongeng Indonesia ke anak-anak SD. Saya pikir semua sudah berjalan baik-baik saja walaupun saya merasa bahwa beberapa anak laki-laki menjauhi saya. Karena saya tipe cuek bebek nguwek uwek… saya juga ambil peduli dan tidak memaksakan diri untuk beramah tamah.

Ga apa kan… untuk mengambil jarak ketika orang lain membutuhkannya? Jarak itu terkadang menjauhkan kita dari konflik dan rasa sakit.

Saya tetap makan siang bersama. Tetap tidak terlalu banyak bicara dan tidak memaksakan diri melakukan apapun untuk mengambil hati anak-anak cowok lainnya atau gimana. Beginilah orang yang sudah biasa dibenci, dibenci berulang kali pun rasanya sudah kebas.

Setelah makan siang usai, kami melakukan rapat evaluasi. Saling melapor kegiatan hari ini dan lain sebagainya. Tetap mendengar selipan sindiran-sindiran dari anak cowok ke saya, tapi saya tetap stay cool. yang penting mereka sudah berubah. Yep, pagi ini mereka jadi lebih serius menjalankan program KKN ketimbang hari-hari sebelumnya.

Tanpa diduga, di akhir rapat, Rizki membuka topik semalam  yang katanya sudah ditutup -_-“.
Masih bicara dengan emosi yang ditahannya.
“Kami, anak cowok bisa hidup tanpa anak-anak cewek dan anak-anak cewek bisa hidup tanpa anak-anak cowok. Tapi kami akan coba untuk menuruti kehendak anak-anak cewek. Saya sebenarnya sih lebih suka jadi diri saya sendiri. Tapi ya sudah mulai sekarang kami akan makan dengan self-service, kami ga akan guyon pas rapat, dan kami akan coba-coba menjalani tuntutan anak-anak cewek atau mungkin orang yang mengatakan “diri mereka mewakili anak-anak cewek” padahal ga semua cewek begitu!”
Saya masih diam kendati tahu yang disebut terakhir ditujukan pada saya. Saya lebih memilih menyibukkan diri dengan sulaman tali untuk program kerajinan tangan esok hari untuk ibu-ibu PKK.
Sindiran masih berjalan dan kemudian Rizki berkata sambil mengarahkan mata ke arah Okky:
“Kemarin kita dapat banyak tanggapan dari anak cowok dan anak-anak cowok banyak yang ga terima dengan kata-kata semalam. Kemarin malahan ada yang bilang bakal misuh-misuh, tapi kok sekarang anaknya malah diam saja?”
Okky memang aneh hari ini. Kami memang ga begitu dekat, tapi dia pagi ini menghindari saya. Pada program bahasa Inggris kami dipasangkan, dia terlihat menghindari saya, namun saya – yang merasa tidak ada masalah dengan dia – tetap mengajaknya bicara. Tapi, masih, dalam beberapa pembicaraan, saya merasa dia menyindir saya.

Entah kenapa lama kelamaan pembicaraan anak-anak cowok ini semakin overlapping dan mengintrepetasikan yang tidak-tidak atas kata-kata saya dan beberapa anak cewek lainnya semalam. Maka saya mulai angkat bicara :
“Saya sebenarnya merasa ada yang aneh, ini seperti over-interpretasi dari anak-anak cowok tentang gap dan lain sebagainya. Seakan-akan saya – yang mewakili anak-anak cewek – atau mungkin saya merasa mewakili tapi sebenarnya tidak semua anak cewek begitu memandang seakan menyalahkan cowok habis-habisan. Tapi tidak seperti itu sebenarnya. “ 
ujar saya sambil menatap Okky lurus-lurus. Saya sengaja melakukan hal itu karena semalam Okky tidak datang dan pastinya ia hanya mendengar kata-kata dari sisi Rizki saja – yang semalam emosi jiwa setelah dihina habis-habisan oleh mbak Indah, disusul aksi anti-support yang saya lakukan semalam. Dalam kondisi demikian, sudah barang tentu Rizki emosi tingkat Dewa kan ?
“Tapi ya sudahlah, tidak perlu dibicarakan lagi. Yang penting saya melihat ada perubahan pada anak-anak cowok pada hari ini. Ya… saya tahu kalian emang belum berubah menjadi power ranger atau ultramen tapi.. pagi ini saya merasa tertolong dengan anak-anak cowok, saya berterima kasih atas bantuan kalian pagi ini. Saya minta maaf kalau semalam kata-kata saya ada yang menyakiti. Kita lupakan konflik ini, lagipula konflik itu ada karena kita semakin dekat, kalau ngga ada konflik… itu artinya ga ada hubungan di antara kita. Yang terpenting ke depannya kita bisa lebih baik lagi.”
“Jadi soal pembagian tugas… apa harus diulangi? Apa kita harus nanak nasi sendiri. Kita bisa ambil makan sendiri. Dan blablabla…” salah satu cowok kembali menyahut.
Tipikal cowok dan cewek… cowok selalu menanyakan hal detail sementara cewek macam saya selalu meminta pengertian esensi. Anak cowok mengira cewek merasa mereka bekerja terlalu banyak dan iri dengan anak cowok. Padahal anak cewek sebenarnya hanya meminta pengertian dari anak cowok untuk menghargai pekerjaan cewek dan berusaha "ada" ketika dibutuhkan.
“Sebenarnya ngga perlu. Intinya adalah kami meminta kalian untuk lebih tanggap dengan keluhan kami. Kalau kami diam soal tugas memasak, bersih-bersih rumah dan lainnya, itu artinya kami ga keberatan. Tapi kalau kami mulai complain, kami minta anak-anak cowok untuk tanggap dengan complain kami. Itu aja kok. Dan makasih sudah mendengarkan keluhan kami, saya pribadi juga merasa plong.”
Dan rapat evaluasi yang ditutup dengan sesi curhat ini berakhir. Saya merasa Okky  sudah paham tapi saya masih malas menjelaskan soal esensi. setidaknya mereka sudah mulai berubah menjadi lebih baik dan tanggap dengan komplain atas anak cewek setelah konflik ini.

Sore ini saya merasa lega setelah unek-unek saya (akhirnya) didengarkan oleh anak-anak cowok. 

Entah apa suatu hari topik ini akan diangkat lagi. Rizki masih kelihatan “aneh” tapi akan saya biarkan saja. Cowok dengan jalan pikiran cowok sendiri dan cewek dengan jalan pikiran cewek sendiri.

Semoga ke depannya kelompok saya dan juga saya diberi hidayah oleh Allah SWT. Amin…

Mari menjadi antisosialis yang peduli sesama dan tidak merugikan orang lain!
merdeka!

Monday, July 18, 2011

DRAW YOUR DREAM DAN BIMBEL

KKN BERDARAH HARI, SENIN, KE-7, 18 Juli 2011
Program Kerja: Draw Your Dream!

Bangun pagi-pagi benar, jam setengah 7 untuk mandi dan berdandan. Untungnya semalam darah rendah saya sembuh setelah minum Sangobion (maklum lagi “dapet”). Terima kasih buat Mak (Amalisa), Bu Dokter (Almira), dan Pak’e (Bryan) yang mengurus saya semalam. Ada bu Dokter yang sibuk menelpon sana sini buat nyari Sangobion, ada Pak’e yang belanja malam-malam, dan Mak’e yang nyuapin obatnya. Eaa… berasa jadi bayi lagi… -_-“

Pagi ini sang coordinator Proker, Ucha, mengajak saya ke SDN Kalipecabean untuk mengisi pelajaran di kelas I sekolah dasar. Jam tujuh lewat 15 menit kita berangkat dengan mobil Hijau Mira dan segera menuju TKP dengan was-was bakal kena hukum karena telat masuk kelas (teringat masa SMA). Untung kami ga telat karena ada… Upacara Bendera!

kapan terakhir saya memakai seragam merah putih? uhm... it's like a dream when I saw them
Gosh, sudah 4 tahun yang lalu sejak saya terakhir kali melakukan upacara bendera sampai-sampai saya lupa kalau setiap hari senin ceremonial semacam itu dihelat. Ditutup dengan pemeriksaan oleh guru ketertiban terkait kelengkapan atribut sekolah seperti topi, dasi, sabuk, dan bet. Anak-anak SD berbondong ke Kopsis buat melengkapi diri paska pemeriksaan.

Guru-guru di sini sangat ramah. Dan mereka tampak bersyukur karena kami bersedia mengisi kelas karena mereka sedang ada rapat sampai jangka waktu yang tidak diketahui. Well, sebagaimana SD negeri lainnya, SDN Kalipecabean ini hanya memiliki satu guru untuk satu kelas.

Saya bersama kawan-kawan saya, Irfan, Oki, Faiz, dan Ocha, masuk ke kelas I-A dan I-B. Kedua kelas tersebut digabungkan karena guru sedang ada rapat. Dan regu lainnya di kelas I-C dan II-A. Kami membagikan kertas bergambar dan meminta mereka untuk mewarnai.

Mungkin ini awal yang baik. mereka sibuk mewarnai sampai kemudian kelas diwarnai chaos di akhir kelas yang mana mereka semakin meliar dan tidak terkendali. Anak-anak cowok berlarian menangkap anak-anak liar dan mengembalikan mereka ke tempat duduk.

saya yang berfoto dengan "anak-anak liar" di kelas saya

Sebuah pembicaraan tak terlupakan:
Saya (S): dek, pulang sekolah ngapain?
Anak SD (AS): nonton tivi, kak...
S: Wah, suka nonton kartun nih mesti! sama dong dengan kakak! Suka nonton kartun apa? Naruto? Sponge Bob? Oscar? Apa Avatar?
AS: Amira *dengan tampang inosen*
S: uh... T^T

Sejak kapan Sinetron Putri Yang Tertukar masuk genre kartun… -__-“

Tapi ya sudahlah… mereka anak-anak yang baik dan menyenangkan…
Terima kasih untuk mereka yang ingat dengan nama saya kendati nama saya sulit dieja dan diucapkan. Dan terima kasih bagi mereka yang semangat untuk datang malam harinya di kontrakan KKN BBM UNAIR ke-44 di Kalipecabean untuk bimbingan belajar gratis semua siswa kelas I sampai dengan 6.

Guys, btw, follower saya sudah 50. Horay!

Jangan lupa untuk segera ikutan giveaway saya di sini ^^

Thursday, July 14, 2011

KETIKA MAKHLUK ANTISOSIAL TERPERANGKAP DI TENGAH-TENGAH AKTIVITAS GRUP

pict from here

Saya sebut diri saya adalah makhluk antisosial karena mendamba kesendirian di tengah keramaian dan karena memilih makan di dapur ketika kelompok KKN saya makan bersama dan memilih enyah ketika mereka nongkrong di ruang tamu.

Saya tidak tahu apa yang saya lakukan sehingga tiba-tiba saja anak-anak cowok di kelompok KKN takut pada saya. Sampai-sampai ketua kelompok KKN saya tidak berani mengembalikan pisau secara langsung kepada saya dan tidak berani sekalipun memerintah saya pada tugas apapun. Oh yeah, saya merasa antara bingung dan juga bahagia… *ngeblog sambil ngemil POCKY*

Cowok itu memang aneh. Kemarin-kemarin waktu saya ramah, pendapat saya diabaikan. Tapi begitu saya diam, mereka malah bingung sendiri.

Sekarang…
Ketika saya sms: “Pisauku balikin,”
Langsung dibalikin. Pas lupa, anak-anak cowok pada takut ketemu saya.
Ketika saya sms: “Air Aqua habis,”
Langsung dibeliin air aqua.

Coba kalau teman-teman cewek saya lainnya yang sms pasti pake laaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa baru dikerjain. Memang lemot banget mereka. Kemarin pas angkat-angkat, anak-anak ceweknya udah angkat-angkat koper, mereka malah ngobrol. Ga gentle blas! Cewek dibiarin angkat-angkat koper segede gaban.

Yup, saya sebel sama anak-anak cowok di kelompok saya yang kerjanya ga tak tek (menurut saya), banyak omong, umbar janji, tanpa realisasi. Bikin rencana kok isinya sesuatu yang mereka belum yakin bisa mereka lakukan. Tapi, biarlah, mungkin mereka harus belajar dari pengalaman mereka sendiri bukan dari pengalaman saya ataupun nasihat saya. Maka saya kemudian memilih diam. Dan mereka sekarang jadi segan dengan saya.

Well, saya tidak benci kok sama mereka. Saya hanya lelah dengan sikap kekanak-kanakan mereka. Saling melempar tugas dan tidak ada usaha untuk menghargai pekerjaan anak-anak cewek yang dilelahkan oleh urusan rumah tangga KKN seperti memasak, beres-beres rumah, ngepel, dan lain-lain.

Saya menjadi (lagi-lagi) sang Hitam dalam kelompok ini. Agar mereka berusaha mengintropeksi kesalahan mereka dan bersikap lebih baik pada anak-anak cewek lainnya. Agar mereka memberi perintah yang lebih jelas, dan mereka bisa bersikap lebih baik karena ada antagonis di sini (yakni saya), agar mereka ga seenak udelnya melakukan hal-hal yang mereka mau dan abai pada tugas-tugas mereka sebagai cowok.

Ya ya, di jaman modern begini katanya kita ga boleh bicara gender. Laki dan perempuan setara. Tapi kelompok KKN saya telah menciptakan gender dalam pembagian tugas, cewek masalah rumah tangga dan cowok masalah yang menyangkut mobile, maka saya menerimanya dan menjalani tugas saya sebagai anggota cewek.

But please, kalau kau menciptakan pengkotakan gender antara laki dan perempuan yang mengharuskan saya mengerjakan tugas perempuan, maka kamu selayaknya mengerjakan tugas-tugasmu sebagaimana gendermu dong!

Jangan cuma leyeh-leyeh doang…!
LAKI ga sih! LAKI kok minta diingetin LAKI!
Dasar mulut lelaki! Omong thok ga ada realisasi!

Dan kata-kata macam itu nyeplos gitu aja di depan mereka padahal anak-anak cewek di kelompok saya SO NICE kaya sponsor sozis yang disponsori oleh SM*SH. Mereka juga merasakan hal serupa tapi ga berani ngomong.

Saya tahu kalian-kalian yang tahu saya sedang KKN mengharapkan adegan percintaan lokasi dalam tulisan ini but… kalau dari kondisi yang ada, kayaknya ga mungkin. Haha… *ketawa garing*

SALAM SOZZIS SO NICE
Ayo-ayo semua makan so nice… SM*SH makan so nice…

guys, ikutan giveaway saya di sini yuks

Tuesday, July 12, 2011

AWARD KEEMPAT DAN HARI PERTAMA SAYA KKN

Saya mendapat award saya keempat, dari Riu...
Tarara... ini dia... dia bilang aku lovely *pasang tampang unyu*

award keempat dari Riu
Somehow, saya senang saya dapat award ini but kondisi tidak memungkinkan bagi saya untuk berekspresi karena sedang rame sekaliiii karena ini hari pertama saya KKN.
Well, I don't get along well with the boys... mereka setahun lebih muda dari saya makanya masih kekanak-kanakan. tapi siapa tahu pandangan saya ke mereka nantinya akan berubah? atau mereka yang berubah menjadi lebih dewasa.
saya cukup dekat sama cewek-ceweknya, tapi enggak sama cowok-cowoknya.

oke, kembali ke topik semula, award ini...
Award ini saya berikan pada lima teman saya lainnya. Yang masih sama barunya dengan saya di dunia pengeblogan so I wish mereka juga ikut supangat eh semangat!
1. Lilik. Teman sesama apatis saya, sama-sama galau, dan sama-sama tuna roda-asmara. Anda bisa menemukan tulisan galaunya bertebaran di blognya yang judul dan isinya ga nyambung sama sekali,
2. Tuty. Teman sekos dan penjaga cakra yang galak minta ampyun. Anda akan menemukan banyak tulisan tentang kesehariannya di sana.
3. Widha. Emak satu ini adalah dewinya galau, peretas segala kegalauan serta pembasmi segala kegalauan. Nama samarannya adalah Miss Nyacat, Dewi Penyacat, Miss Cacat... dan sejenisnya. Anda akan menemukan tulisan ala kebijaksanaannya di blognya.
4. Debora Bora. Gadis belia yang sering saya dan Lilik aniaya di dunia maya dan dunia nyata. Saya suka jenis tulisannya. Semoga dia bisa terus menulis dan blognya ga cuma satu doang tulisannya.
5. Nadia. Teman trio dobol saya bersama Anin. Kami bertiga sama-sama suka menulis novel. Semoga anak satu ini segera menyusul. Amin.

Oke sekian dulu ya guys, love you...

Oh ya terima kasih pada teman-teman saya yang meninggalkan komentar di dua tulisan saya yang terakhir. Ini dan ini, komentar kalian menghangatkan hati saya. iMaArif Zunaidi Riu_ajFrey_aSang Cerpenis berceritaItik BaliB.A.N.A.ninda~NurussholihatiDhymalk dhykTa.  


IKUT GIVE AWAY SAYA DI sini

Thursday, July 7, 2011

Satu kata, sebuah flashback, dan sejuta rasa

sebuah file jpg


Saya mengingkari kata-kata saya untuk absen nulis blog karena sedang ada yang ingin saya luapkan.

Saya menangis lagi. Yep, sore ini karena hal yang sangat sepele. Saya tahu itu hanya kata-kata yang tak sengaja terucap dan menguap, tapi feedback yang terjadi adalah flashback ke masa-masa yang tidak menyenangkan.

Saya selalu begitu. Berakhir dengan mengunci diri di kamar dan pura-pura sibuk mengerjakan tugas padahal nangis. Seharusnya saya bilang ke temen saya: saya ga suka kata-katamu. Jangan diulangi lagi, tapi selalu gagal. Saya selalu meremehkan perasaan saya.
Saya membuat semuanya jadi seperti lingkaran setan yang tidak pernah berakhir. Berulang dan terus berulang karena saya tidak menghentikan lingkaran tersebut.

Satu kata, sebuah flashback, dan sejuta rasa (sakit)…

Itu yang terjadi pada saya sore ini.
Saya tahu kata-kata itu hanya kata-kata biasa. Saya tahu kata-kata seperti itu tidak mungkin bisa menyakiti orang-orang pada umumnya. Saya tahu, tapi saya tidak bisa menahan mata ini untuk ga nangis, ga bisa nahan diri untuk ga mewek…

Begoknya saya!

Saya selalu merasa perasaan saya ini ga penting dan ga ada yang peduli sama perasaan saya jadinya saya ga pernah memperjuangkan hati saya untuk ga disakiti lagi.

Di tengah aksi mewek saya, saya me-sms Lilik dan smsnya membuat saya sedikit tersenyum walaupun masih mewek. Dan lagi asyik-asyiknya mewek, teman sekamar saya datang dari kampus.

Maka saya tersenyum, balas menyapa dia, berbasa-basi kemudian buru-buru hijrah ke kamar mandi dengan kepala menunduk, nyalain keran kenceng-kenceng – nerusin ceremonial saya, mewek nguwek uwek. *dramatis*

Rasanya suatu saat saya bakal masukin adegan itu ke novel saya deh. Hadeeh… *mandi Baygon 3 kali sehari*

SAYA HANYA INGIN SAYA SELALU INGAT,
Tuhan tidak pernah tidur
seburuk apapun hidup saya,
sesial apapun nasib saya,
sejahat apapun seseorang terhadap saya,
dan securang apapun kenyataan yang ada;

selalu akan ada “kebaikan dan keindahan” yang terselip dalam keburukan nasib saya,
selalu ada “keberuntungan dan kejutan” yang melengkapi deretan kesialan saya,
selalu akan ada mereka yang bersikap “sangat” atau “bahkan terlalu baik”,
dan selalu ada keadilan dari segalanya.
*menangkupkanTanganDiDada* *senyum* *kembaliBeraktivitas*
Life must goes on… J

Monday, July 4, 2011

RIBET


sebuah file jpeg dari laptop


“Halo, Assalamualaikum…,”
“Walaikumsalam…,”
“Mi?”
“Apa? Mau bicara apa?”
“Um…,“
“…,“
“Mami lagi apa?“
“Blanja di Bravo…,“
“Jadi... um... lagi ada di luar?“
“Iya. Kamu mau bicara apa sih?“
“Um…,“
“Mau apa?“
“Um… minta kiriman uang buat minggu depan, mi. Ntar kalau udah sampe rumah, saya telpon lagi.”

Itu percakapan saya dan mami saya tadi pagi. Dan sekarang sudah sore seharusnya saya menelpon lagi. Tapi saya galau mau bicara apa sama mami saya.
Butuh suara, buk?
Enggak. Sudah beli Hexos kok…
Ada sesuatu yang ingin disampaikan, buk?
Nah, itu dia masalahnya. Ga ada hal yang mau disampaikan.
Yaelah… ribet amat !
Iya, saya tahu saya orangnya ribet, ribet sama isi pikirannya sendiri.
Jadi, apa sih pengenmu?
Saya pengen ngobrol sama mami saya tapi nggak tahu apa yang saya mau obrolin. Saya takut. Saya bingung. Dan saya kik kuk bahkan walaupun itu mami saya sendiri.
Kok bisa sih?
Bisa dong.
Kenapa kok bisa gitu ?

Dulu, waktu itu saya kelas 2 SMA, usia saya masih 15 tahun. Saat itu saya ngekos di Tuban sementara mami dan keluarga saya tinggal di Jakarta. Suatu ketika saya mendapat masalah dan saya menelpon mami saya.

“Mami, saya ada masalah,”
Di sana terdengar helaan nafas panjang yang memotong kata-kata saya. “Mami di sini juga ada masalah. Kita sekeluarga memang sedang ada masalah. Jadi tolong… kita urus masalah kita masing-masing. Kamu dengan masalahmu. Mami dengan masalah Mami,”
Telepon terputus dan saya tertegun saat itu. Lama.

Ya, saat itu memang keluarga kami sedang tertimpa banyak masalah. Bagi keluarga saya masalah kecil ala anak SMA bukanlah masalah. Hal tersebut terjadi selama lima tahun kemudian. Akhirnya selama itu saya tidak pernah lagi menceritakan masalah saya pada mami, seberat apapun

Jadikan masalah besar sebagai masalah kecil da jadikan masalah kecil tidak ada,
Itu moto mami saya. Dan saya menggenggam motto itu sampai sekarang. Saya yang sekarang tidak mudah mengeluh dan selalu menyelesaikan masalah-masalah saya dengan tegar. Saya tidak perlu meminta pendapat orang lain apalagi orang tua. Saya menentukan pilihan saya sendiri.

Tapi akhir-akhir ini mami saya dan saya hubungannya merenggang. Mulanya saya tidak mengerti apa yang terjadi namun lama-lama saya sadar. Ada yang berbeda di antara kami. Dan kami sering berantem karena masalah yang remeh yang tidak penting dan tidak perlu dibahas.

Mami saya kesepian, mami saya ingin saya bercerita.
Sementara saya… sudah tidak memiliki kemampuan untuk bercerita.
Mami saya ingin saya menceritakan masalah saya dan memecahkannya bersama.
Saya sudah terbiasa memecahkan masalah saya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Mami saya ingin saya kembali manja dan menjadi menyenangkan.
Tapi saya sudah terlalu menggembleng diri saya dan saya sudah berubah dalam rentang waktu yang tidak disadari siapapun bahkan diri saya sendiri.
Mami saya ingin dan saya sudah tidak lagi mampu kembali ke masa ketika saya sangat membutuhkan kehadirannya secara intens. Saya yang sekarang sudah bisa dilepaskan di hutan rimba sekalipun (dan di sana saya yakin saya ga cuma bisa bertahan, saya bahkan bisa langsung menikah dengan gorilla dan punya keluarga bersama para gorilla-gorila tersebut).

Masalahnya adalah… lalu bagaimana dengan hubungan ibu dan anak kami yang kini tersendat-sendat? Terancam kehilangan alasan untuk saling berhubungan? Tidakkah saya takut? Dan saya rasa mami saya (saya yakin) juga diam-diam memikirkan hal tersebut. Sebab ia seringkali mengajak bertengkar saya.

Yap, mami saya marah ketika saya ga ngangkat telepon padahal sedang di jalan. Mami saya marah karena saya ga balas sms padahal saya lagi ga ada pulsa. Mami saya marah saya disuruh pulang kampong tapi menolak karena memang lagi ada kuliah.

Saya akhirnya bisa merasakan ketakutan-kektakutan mami saya. Tapi masih tidak berdaya menanggapinya. Saya juga ingin menyenangkan perasaan mami saya. Saya juga ingin melakukan hal yang ia inginkan. Saya ingin. Saya ingin. Tapi entah kenapa, saya kesulitan. Saya sudah berjalan jauh ke depan untuk kemudian kembali menjadi sosok yang begitu menginginkan sosok orang tua berada di depan dan melindungi saya.

Sudah terlambat. Masa ketika saya membutuhkan perlindungan ekstra sudah lewat. Saya sudah menjadi dewasa karena kesendirian yang terpaksa saya lalui. Sudah tidak ada jalan kembali menjadi, tidak ada jalan mundur, karena waktu menggulir segalanya. Bahkan tanpa seorang pun menyadarinya kan?

Saya tahu mami sedih. Saya juga merasa sedih kok…
Tidak hanya mami, saya juga kehilangan momen itu.
Saya ingin berusaha kembali menjadi sosok kekanak-kanakan kalau mami memang menginginkannya. Perlahan-lahan. Tolong tunggu. Butuh waktu, butuh belajar, bahkan walau itu hanya berpura-pura.,,
Saya akan berusaha sebaik saya.

Friday, July 1, 2011

BALADA PANTAT AMIRA


image from tumblr


Suatu ketika di sebuah gubuk kecil di tengah persawahan, hidup satu keluarga yang begitu adzan magrib berbunyi, kesemuanya akan duduk diam menonton sinetron walau tidak ada yang benar-benar memperhatikan. Bagaimana lagi? Negeri tempat keluarga tersebut tinggal, kesemua acara televisinya hanya berupa sinteron kejar tayang atau reality show tangis-tangisan. Daripada setiap hari lihat orang lain menangis, mending nonton yang lain.

Channel televisi tiba-tiba berhenti pada channel RCTI yang menampilkan wajah ganteng Atalarikh Syah.

“Pak Prabu ganteng...,” mami di keluarga tersebut mulai berkomentar dari dapur tapi kemudian sibuk membuat makan malam untuk keempat anak-anaknya.

Dua anak gadis – yang telah menginjak dewasa – mendengar sambil geleng-geleng kepala.

Satu anak laki-laki SMA dan satu anak perempuan yang masih SD lainnya di sana, ikutan menonton daripada disuruh belajar. Mereka rela setiap hari otak kecilnya dicekoki sinetron-sinetron tampar-tamparan ketimbang harus menghadap buku.

Adegan menunjukkan ketika Jasmine Wildblood – pemeran zahira – akan diperkosa.

“Tik, masuk kamar! Belajar!” saya – sebagai kakak kedua – berusaha menghindarkan adegan tersebut dari mata adik bungsunya.

“Ga mau. Mas aja ga belajar!” jawab si Bungsu.

“Mi, Tik tik ga belajar !!!“ kak pertama turut menimpali, memanaskan suasana yang sudah panas dengan adegan Zahira mendesah-desah (??) minta tolong.

“Kamu itu ya… blablablabla…,“ si mami mengomel dan adegan perkosaan itu tanpa disadari sudah berlangsung di hadapan anak-anaknya.

Misi mulia kakak pertama dan kedua… GAGAL.

Anak bungsu – yang biasa dipanggil Tik Tik pun – berlalu masuk ke kamar sambil gondok dan (tetep) gamau belajar selama masnya tidak ikut belajar. Iri hati.

Sinetron kemudian diikuti adegan ketika Pak Prabu mesra-mesraan dengan Amira.

“Mas, masuk kamar! Belajar!” mami mengomeli lagi.

Anak ketiga, laki-laki, dan dia lebih cerdas. Bukannya langsung masuk kamar, dia malah nyeletuk. “Ga mau, mau lihat kak Deva dulu,”

“Eh?” saya nyengir.

“Tuh, yang lagi digendong pak Prabu!” lanjutnya pewe.

Di tivi menunjukkan adegan ketika Amira sedang digendong pak Prabu.

”Belajar sekarang nggak!!!” bentak kakak kedua terluka, hatinya sakit dan berdarah-darah seperti disilet 
sembilu *halah*

Terlebih karena kameraman tanpa sengaja (tega) men-zoom in pantat Amira.

Si adek laki-laki kabur sebelum kakak kedua memandikannya dengan baygon satu gentong.
***
Esok hari…

Kakak kedua berdandan secantik mungkin dengan memakai celana jeans pensil terbaiknya. Harapannya, jins tersebut akan membuat pahanya terlihat seperti pensil pula.

Sebagai seorang gadis yang (merasa dirinya) seksi, si kakak kedua mulai menggoda adek laki-lakinya.

“Kakak seksi kan?” sambil striptis di depan adek laki-lakinya.

Si adik melihat kakaknya yang lagi disko cacing dengan tatapan kosong.

”Pantatnya kakak ga kaya Amira kan?” manuver kakak kedua masih terus berlanjut.

Si adik yang dari tadi bengong akhirnya menjawab, ”E-e-enggak”

TAPI… kepalanya manggut-manggut!!!

CIAAATTTTTTTTTT… KAMEHAMEHAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!

Bunuh diri ah… *harakiri pake tusuk gigi*

Popular Posts

Follower