SAYA YANG SUPERSENSITIF INI

Mungkin saya yang supersensitif ini harus belajar mengabaikan orang lain. Harus belajar tidak peduli. Harus belajar melindungi hati saya sendiri.

Ada banyak orang yang merasa dirinya lebih baik dan memandang rendah lainnya. Ada banyak orang yang merasa keburukan orang lain adalah untuk ditertawakan. Saya yang supersensitif ini harus belajar melindungi diri sendiri.

randomly from google

Annesya

PENGEMBARAAN

Kamu samudera di mana kapal-kapal berlayar mengembara. Mencari impian yang berakhir dengan rasa jatuh cinta. Menemukan bahwa proses pengembaraan itu sendiri adalah apa yang mereka cari. Apapun yang mereka impikan sebenarnya sudah lama mereka miliki. Hanya saja mereka tak pernah tahu.

Mereka pikir dengan mencari, mereka akan menemukan.

Mereka keliru.

Ketika mereka mencari, mereka menyadari.

Mereka tidak memerlukan siapapun untuk melengkapi.

Dan pengembaraan itu memang harus dilakukan.

Itu yang membedakan antara ada dan tiada.

Dan kesadaran itu adalah impian.

Yang terlupa oleh sebagian orang.

from here

Annesya

NEW COMER

Saya, sepulang kerja, naek ke lantai 2 kosan, lalu menatap cermin dan menjerit:

Saya : Ya ampun!!!

Teman kos : Ada apa!?

Saya : Ternyata setelah pulang kerja pun, saya tetap cantik!

Teman kos : #pura2gadengar

Begitulah saya melampiaskan kegendengan saya di kosan. Sebab di tempat kerja masih jaim jaiman. Namanya juga anak baru, bikin salah dikit, serasa orang paling bodoh di dunia. Begitulah kalau jadi anak baru di tempat yang sebelumnya sudah terbentuk. Jadi yang paling bodoh dan ga bisa ngapa-ngapain. Mendengar decak kesal keluar dari mulut senior-senior kalau pertanyaan kita dianggap cupu dan oon.

“Sabar ya, tetap semangat, Cantik!” ucap saya di depan cermin. <<< jangan ditiru, adegan gangguan jiwa.

I'm looking for this kind of heel, have any idea?

Cemunguuuuutz beuudtzzz,

Annesya

WONDERING MY WANDERING

To know that everything you see is not always what it seems, it scares me, yet I get challenged. God creates human stronger than stone and they are highly adaptable. It makes me wondering whether I really could be anyone in another place? Life is about luck and hard working. You gotta have both to get on top. 

 I’m asking myself, is it the real me? What is the real me? Who is me?

And I’m answering my rhetorical question with a silly smile. I’m human; stronger than stone; more highly adaptable creature than amoeba! 

I find this pict here

Regards,

Annesya

AWARD KE-13: LIEBSTER AWARD WALNA BILUU

award ke-13 dari Rakyan WT

Jadi saya dapat award dari RAKYAN dengan syarat dan ketentuan berlaku. Yang sayangnya, syarat terakhir tidak bisa saya lakukan. Pertama-tama langsung cus ke syarat pertama, 11 TENTANG SAYA :

1. Saya orangnya malas makan.
2. Saya malas kalo makan harus ngunyah dulu.
3. Apalagi kalo makanannya keras.
4. Pengen saya muntahin tapi perut saya lapar.
5. Akhirnya biasanya saya paksa makan juga.
6. Tapi ya gitu, makan aja bisa habis waktu sejam-an.
7. Jadi porsi makan saya sebenarnya lumayan kecil.
8. Sama adik saya yang SD aja, masih banyakan dia makannya.
9. Oh ya setelah saya ingat-ingat lagi…
10. Saya juga malas mandi.
11. Yah, mungkin intinya, saya ini emang malas ngapa-ngapain yah.

Syarat kedua adalah MENJAWAB 11 PERTANYAAN DARI NOVI:

1. Kalau kamu diberi waktu untuk memperbaiki keadaan, keadaan apa yang akan kamu perbaiki?

Ga ada. I’m beautiful because I’m ugly.

2. Hal apa nih yang paling membuatmu kagol atau menyesal?

Ga ada yang saya sesali dalam hidup.

3. Pernahkah kamu ngerasa jauh dari Tuhan?

Pernah lah yaw.

4. Kalau misalnya diberi pilihan, pilih mana antara jiwa atau hati?

Soal apa dulu nih… pertanyaannya perlu diperjelas dulu…

5. Buku yang paliiiiing membuatmu berkesan membacanya di hidupmu?

Ubur-Ubur Kabur dong! Beli ya kalian semua!!!

6. Kejadian yang paling menakutkan dalam hidupmu?

Kasihtahu ga ya… :3

7. Menurut jawaban no.6, mengapa hal itu dapat membuatmu takut?

Ga perlu alasan, semua orang juga bakal takut kalo berada di posisi saya.

8. Hal apa yang paling membuatmu benci atas perilaku orang lain? (Perilakunya, bukan orangnya :))

Males aja sama orang yang sotoy dan kepo. Kepo itu… bukannya kepo seliro? Itu Tepo! Tepo itu… bukannya… Tepo pramuka?! Itu Tepuk! Tepuk itu kan makanan yang kalo dimakan kres kress?! Itu krupuk! woooi, fokuuusss!!!

9. Tokoh yang paling membuatmu terkesan?

Briere Damia. Sapa tuh? Kasihtahu ga ya…

10. Menurutmu, presiden dengan pemerintahan terbaik itu siapa? Di negara mana?

Waduh politik gini baunya… mau pilpress apa yak?

11. Cintakah kamu pada Indonesia? :')

Kasihtahu ga ya... :3

Finally, I said thank you buat Rakyan yang sudah susah-susah kasih pertanyaan ke saya. Rajin-rajin ngeblog ya say…

Salam hangat,

Annesya

TAK PERNAH SEMPAT

Aku tidak pernah sendiri. Walaupun tak ada siapapun di sisi. Aku tidak pernah sendiri. Di keramaian himpit manusia dalam bus ekonomi, pun aku tak terhimpit sendiri. Puluhan jiwa terjebak dalam raga, menjerit.

Supir bus mengumpat, lalu meludah-ludah, mungkin kering kerongkongannya berteriak. Tanpa pernah sekali didengar siapapun. Kondektur terus tertawa, mungkin lelah dirinya ditertawai dalam hidupnya. Laki-laki merokok, kepulan asapnya mencekik tenggorokan penumpang lain. Ia dimarahi, ia abaikan sumpah serapah penumpang lain. Di tempat penuh orang asing ini, mereka semua mencari pelampiasan. Saling menyakiti hati tanpa peduli.

Berapa lama sampai aku tiba, tak pernah aku menghitung jarak antara jiwa. Yang terpisah semu oleh realita. Tak pernah aku peduli, kecuali pada bulir air AC yang menetes di jendela. Mengering oleh ditampar angin. Atau pohon-pohon atau tiang-tiang listrik atau cakrawala senja yang menarik batas dunia. Sebuah kabar tentang gelap yang sebentar lagi memeluk belahan dunia tempat aku tinggal.

Laju kencang menerjang rumah kardus di pinggir jalan. Gelandangan malang itu mengumpat dan menatap pilu rumahnya yang rubuh. Bukan salah bus, rumahnya saja yang terlalu renta. Seperti dirinya. Namun enggan ia memaki diri. Lebih mudah memaki dunia. Kondektur tertawa. Supir meludah lagi melalui kaca jendela di sebelah. Pengendara motor di belakangnya terciprat riak. Jancuk!, ia berteriak.

Dan aku hanya sosok kecil yang terkucil.Tak seorang mengenali apalagi peduli. Semua sibuk sendiri. Sebagaimana aku yang sibuk mengilhami. Abai saja aku pada masalah hidup mereka, apa peduli ku? Abai saja pada supir yang terus mengumpat, apa peduli mereka?. Abai pula pada korban kecelakaan yang kejang-sekarat. Barusan terlindas truk katanya, tak selang waktu lama, kini jadi mayat. Membuat laju kendaraan-kendaraan di jalan tol melambat. Kembali supir mengumpat. Mayat itu bikin jalan busnya terhambat. Mesin busnya jadi berat, panas, kewalahan bus mengangkut beban manusia di dalamnya (beserta dengan beban-beban hidup mereka, tentunya).

Di sela himpitan orang-orang asing ini, di antara sumpah serapah dan bau keringat menyengat; setetes air hangat mengalir lambat. Dari pelupuk mata menggurat pipi, melewati dagu. Leheran kemeja cokelat jadi tadah tanpa persiapan. Tak sempat terusap, membekas di pipi. Cepat mengering oleh hempas angin dan debu. 


Bus melaju cepat…

pict from here

Annesya

REFLECTION

Kadang kita bertemu dengan seseorang yang kita sukai namun kemudian kita benci. Kadang kita menghadapi orang yang kita benci yang kemudian kita sayangi. Adalah hidup yang memberikan begitu banyak pilihan bagi manusia. Untuk membenci atau mencintai. Adalah hidup yang mengajarimu bahwa semua yang terlihat tidak seperti yang sebenarnya terjadi.

Mengajari tanpa kata. Memahami tanpa suara. Hanya diri yang paham apa yang berubah dan masih tertinggal. Hanya diam yang menjadi jawaban dari semua yang datang dan pergi, memberi arti atau menggores luka.

Tidak pernah ada jawaban pasti. Hanya saja kau akan tiba-tiba sadar apa yang terjadi. Yang akan membuatmu tertawa dalam tangis. Yang akan membuatmu terjaga dalam tidur panjang. Yang membuat punggung tegak dan telapak kakimu kembali menapak bumi. Matamu lurus menatap kenyataan. Dan kau kagum ketika menoleh ke belakang dan melihat apa yang telah kau lewati.

Annesya

ALL THE GOOD THINGS BEYOND THE DARK

aku bisa dapatin kaya gini di mana sih? lapar...
pict from visualizeUs

Satu per satu saya melihat teman-teman saya pergi melanjutkan hidup mereka di dunia kerja. Emak, Renny, dan terakhir mbak Vina. Saya kehilangan teman-teman yang dulunya selalu berada di sisi saya. Saya sendirian menyibak hutan belantara jobseeker ini.

Teman-teman saya ini sudah mulai sibuk beradaptasi pada dunianya yang baru dan saya tidak ingin mengganggu. Walau kadang saya tetap mengganggu dan cuek menelpon mereka. Bagaimana tidak, Renny selalu hampir 24 jam main sama saya, ke mana-mana bareng saya. Sedangkan Emak, hampir setiap malam sampai dengan pagi chatingan lewat Gtalk. Lalu mbak Vina teman pengangguran saya yang selalu siap seharian diajakin melakukan hal-hal pengangguran ga jelas di kosan. Sekarang mereka semua raib. Saya kaget.

Saya tahu teman-teman saya itu layak menerima ujian yang berikutnya, dunia kerja. Emak sudah 10 bulan jadi jobseeker, kalau disamain sama ibu hamil, emang udah waktunya dia brojolan. Renny sudah 25 tahun dan usia segitu ga lucu kalo dia masih minta uang orang tua. Mbak Vina juga sudah lama lulus, keterima kerja, lalu keluar karena lingkungan yang tidak cocok. Intinya mereka layak.

Di sini saya yang masih 3-4 bulan menggalau cari kerja (kalau dibandingin teman-teman yang lain saya belum layak mengeluh) sedang memikirkan apa hal baik yang bisa saya lakukan mumpung masih jobseeker. Saya membangun grup yang berisi info-info lowongan kerja untuk jurusan HI. Saya menghubungi teman saya yang sudah 1 tahun lebih cari kerja dan menyuruh dia mengirimkan CV ke saya. Jadi pas ada jobfair di Surabaya, saya masukkan CV-nya ke lowongan yang tepat. Kalau dibandingin sama dia, penderitaan say amah belum ada apa-apanya! Saya 3-4bulan doang aja sudah galau, gimana dia yang sudah setahun lebih coba? Untungnya saya juga doyan menampung seorang teman jobseeker di kosan saya, buat temen ke jobfair, lumayan. Saya juga mulai ngajar di panti asuhan.

Saya berkaca pada teman-teman saya yang sibuk kerja. Saya merasa saya belum tentu bisa sebaik mereka, saya pasti nantinya bakal sok sibuk banget. Jadi selagi nganggur, saya mau melakukan hal-hal yang baik atau hal-hal yang menyenangkan. Saya mendapat banyak tekanan tentunya, dari banyak pihak dan dari diri saya sendiri. Tapi untung saya masih punya teman-teman yang masih menyisihkan waktu ngobrol sama saya walaupun sesibuk apapun mereka. Saya beruntung punya kakak yang baik, yang mau sabar memahami posisi saya. Terima kasih.

Annesya 

BAHAGIA ITU = MAKAN ENAK-MURAH

Saya barusan berkelana di Indomaret. Sebagai hemat cerdas dengan IQ di atas rata-rata, saya mencari produk promo yang isinya belinya 2 gratis 1 atau barang-barang dengan potongan harga. Hasil hunting saya yang terbaik adalah beli pembalut merek Laurier yang berhadiah coklat Cadburry. Asololey banget kan? #asololeyApaan?

Terus di kosan saya bikin sarden ABC (5ribuan) yang lebih murah 2500 rupiah ketimbang sarden merek Botan. Enaknya, kaleng ABC ini ada kait pembukanya, ga kaya Botan yang kudu perjuangan buka kaleng pake bambu runcing. Serasa masih jaman penjajahan. Lalu saya kupas bawang merah, bawang putih (hasil beli di Superindo – yang entah kenapa lebih awet ketimbang beli bawang brambang di pasar yang cepet banget busuknya), dan Lombok hijau malang (hasil ngutil lombok adek kos saya) saya gongsoh dengan sedikit minyak. Setelah wangi, saya renangin sardennya dengan dikasih sedikit air dan garam.

Bersamaan dengan itu saya bikin puding coklat merek Agarasa(2000an) yang harganya 1500 rupiah lebih murah dari merek Nutrijell. Saya aduk gula dengan bubuk Agarasa, saya kasih air 4,5 gelas terus saya didihin di heater. Setelah mendidih saya angin-angin.

Nasi kebetulan pas mateng, jadi langsung makan besaaarrrr!!!!! Terus chattingan sama kakak yang lagi nonton drama korea King2hearts. Setelah 2 jaman online, saya tengok puding saya sudah jadi. Horeee!!! Masukin semua bahan makanan yang tersisa ke dalam kolkas buat dimakan ntar malam. Hari ini pengeluaran buat makan saya cuma 7500.

ilustrasi dari VisualizeUs
Tidak ada foto masakan saya, kamera digital saya lagi dipinjem temen

Makasih Tuhan, kasih saya kesehatan jadi bisa ngerasain makan makanan enak itu bisa bikin hati bahagia. 

Annesya 

COWOK BAJINGAN

Beberapa hari yang lalu, saya mem-publish foto jalan-jalan saya dengan geng jelita di media sosial facebook. Sejelek apapun kita saat itu – well, yeah, kebetulan memang hari itu kita pada nekat nge-mall tanpa mandi – itu adalah bagian dari kenangan. Bayangin ke mall gembel bareng-bareng, itu asik banget. Dipelototin satpam, mungkin dikira TKW kabur dari rumah majikannya. Hahahaha…

Beberapa hari kemudian sebuah sms masuk ke hp saya menyatakan kemarahannya. Salah satu personel geng jelita, sebut aja Lusi? Lusi ini marah-marah hebat saya sama, coba tebak alasannnya? Karena cowoknya ngamuk lihat foto-foto itu! Good God, please, kenapa Kamu ciptakan banyak sekali lelaki brengsek melebihi lelaki yang baik?

Lusi ini cantik, menyenangkan, dan baik. Sementara cowoknya sooo possessive sampe ga ngebolehin Lusi jalan sama temen-temennya yang notabene cewek semua. Alasan si cowok bajingan itu, Lusi berpakaian tidak senonoh di tempat umum. Padahal saat itu Lusi pakai jins panjang dan kemeja berlengan panjang. Mananya yang ga senonoh? Otak lu kali yang emang dari sononya isinya bokep! Masih pacar aja udah begitu, gimana ntar pas kawin???

Dalam hati saya ikutan marah, saya abaikan sms dari Lusi yang kebawa emosi ngemarahin saya. Kemudian semalam Lusi telepon saya lagi, sambil sesenggukan, minta maaf ke saya dan juga minta tolong supaya saya hapus foto-foto itu. Karena kasihan saya iyakan, tapi meluncurlah lidah nenek-nenek saya.

“Udah, Lus, putus aja sama dia! Brengsek tuh cowok!”

“Iya…,”

Tapi saya tahu Lusi ini mudah kena rayu lelaki itu buat balikan.

“Jangan cuma iya-iya doang! Sudah berapa kali masalahnya begini! Pacaran kok banyak nangisnya daripada senengnya?” saya kembali meradang.

“Iya… aku ya udah ga kuat ini...”

“Sampean mau kaya Mamiku apa, belasan tahun hidup menderita gara-gara kawin sama laki-laki bajingan kaya gitu?! Sama-sama kontraktornya lagi kerjaannya! Sama-sama ngelarang ini-itu? Buat apa coba? Soalnya cowok macam itu takut dia ketahuan pas selingkuh kalau Mamiku punya koneksi sama teman-teman. Ntar pas jalan-jalan ke Mall, eh ke-gap deh dia jalan sama cewek lain.”

“…”

“Putus sana!”

“…”

pict from here

Guys, catat, cuma lelaki bajingan yang tega menghancurkan dunia perempuan demi mendapatkan perempuan itu seutuhnya. Cinta itu membangun, bukan menghancurkan. Untuk membangun kita memang perlu membayar, tapi gak perlu “jual diri”. Titik.

Annesya

KAMPUNGAN ITU…#3

... baru masuk Mall, kena AC pas setelannya, langsung nguap lebar-lebar, dan bilang dirinya ngantuk!

Annesya,

baru aja masuk mall Grand Indonesia, diketawain teman-temannya, gara-gara bilang kalau dirinya tiba-tiba ngantuk  (tahun 2011)

SANDERA

Mamah! Tolong Anakmu, Mamah! Helep! Lontong!
pict from VisualizeUs

Saya diajakin main lagi sama mbak Lucky. Rencananya pagi diajak jalan ke Superindo buat blanja-blanja terus ke Uranus buat beli buku Orthodonti, terus pulang. Tapi ternyata mampir dulu di kosannya dia, terus nonton film setan Indonesia judulnya Keramat (kesan: Bagus bok! Ga nyangka. Sayang, file-nya broken, gue ga tau endingnya gimana. Damn!). Karena kosan sepi, mbak Lucky horror, saya disandera bobok di sana. Terus masak-masak deh, tumis kangkung, sarden, telor puyuh, dan nugget. Karena kamar mandinya sempit, saya ga betah, saya mogok mandi selama di sana. Satu setengah hari ga mandi #abaikan

Besoknya lanjut nonton Air Terjun Pengantin (buset, itu badan Tamara Blezinki keren banget! Ceritanya ini pilem tentang… errr… apa ya???), Punk In Love (gilaaaa!!!! Gokil! Seru banget! Nyesel baru nonton sekarang!), Victoria’s Secret Fashion Show (menatap kosong tulang belulang ayam yang baru aja dimakan, kapan badan gue kaya mereka #nyakarTembok), Iron Man (nonton ulang), dan Arisan Brondong (film tentang apa ya? penting ga sih?). 

Sorean, diajakin mborong roti di Lorita. Terus niatnya bakal disandera lagi malam ini. Saya sudah tereak-tereak minta dipulangin dari pagi padahal, tapi ga digubris! Shit. Sudah cakar-cakar dia, sudah lempar-lempar buku, maunya sih mecahin piring-gelas, tapi sayangnya plastik semua. But thanks God… itu TTM-nya Mbak Lucky ngajak kencan di McD. Eke dipulangin balik kosan deh malam ini. Horeeeeeee!!!!

Bisa sinting saya, disandera lama-lama…! Eeerrr… kasur! Mana kasur kosan! Mana! Mana! Here I come, darling! #pelukGuling


Annesya

SKETSA 3 GENG JELITA

Saya iseng-iseng nyoba melakukan gambar foto. Yang jadi bahan sample adalah foto saya sendiri. Tapi karena amatiran, hasilnya buruk. Haha… sama sekali ga mirip pokoknya entahlah… biar jadi arsip pribadi saja... *senyum*

SKETSA GEJE by ANNESYA
dari kiri ke kanan: kakak saya, saya, oci

Annesya

DEMI APA COBA??? #2

Hari kedua rupanya kami tetep akur. Sudah ga ada kecoak masuk kamar. Mbak Lucky udah ngepel dan nyingkirin karpet nistanya keluar kamar. Kami curhat-curhatan. Jadi keinget waktu dulu masih satu kosan. Jadi inget pas pisah kos pertama kali. Sedih banget rasanya.

Jadi inget juga adegan pas masih sekosan, saya lagi nggarap skripsi, mengunci diri di kamar. Terus Mbak Lucky menyerang kamar saya, membuka jendela dan korden, terus nongolin kepalanya lewat jendela kamar saya. “Dephalina! Ngapain?!!!!”

“Nyekripsi!” muka jutek.

“Wes tah lah… ga usah skipsi, ayo ikut aku ke ITC, kita jalan-jalan! Tak beliin teh Gopek, wes…,”

Ajakan setan. Mbak Lucky yang ga pernah rela saya lulus duluan dari dia. Pasalnya dia kuliah FKG Hang Tuah yang butuh waktu 2 tahun lagi buat lulus. Dia selalu berdoa supaya saya lulus bareng dia, doa yang terima kasih Tuhan, tidak kau kabulkan! Bisa gila saya kuliah segitu lamanya!

Kami curhat-curhatan tentang segala sesuatu yang tidak ia ketahui, tentang hidup, dan apa saja, sampai masak-masak, bikin puding, de el el. Tiga tahun kami tinggal dalam satu atap, saling peduli satu sama lain. Saling menghibur satu sama lain. Dan saling memperhatikan, apakah ada di antara kami yang ga bisa makan kalau uang kirimin belum datang. Mana boleh ikatan seperti ini terhapus begitu saja oleh jarak dan waktu kan? Serta segala perubahan yang terjadi dalam hidup kami. 

saya dan mbak Lucky di ITC (dia berhasil mbujuk saya),
perbedaan usia kami 4 tahun, tapi nyambung entah kenapa

Annesya

DEMI APA COBA???

Mbak Lucky – salah satu personal geje (geng jelita) – kemaren ngajak saya nginep di kamarnya. Err sudah cerita belum ya kalau saya dan geje sekarang beda kos? Katanya karena dia kesepian sendiri di kosan yang bagi saya adalah undangan untuk disiksa dan dianiaya olehnya. Ugh... menganiaya saya adalah hobi dia.

Kendati demikian, sebagai masokis profesional, toh saya datang juga. Dengan tas punggung merah membawa bekal sikat gigi dan baju ganti. Dan! Dugaan saya bener... di sana saya diomel-omelin dia karena lagi bad mood. Terus kamarnya ya... kapal pecah gila! Saya harus minggir-minggirin ini itu buat selonjoran. Demi Agnes Monica dan Sherina Munaf yang mana saya mirip banget sama mereka, penderitaan itu belum cukup! Belum ada satu jam, udah ada aja TIGA kecoak aja masuk kamar! Malam-malam, saya dan mbak Lucky kudu, harus dan terpaksa berburu kecoak. Bawa sendal dan juga baygon. Bau baygon memenuhi kamar, terus kami berdua bengek. Iya, kebetulan saya dan mbak Lucky sama-sama punya asma. Capedeh! Demi apa gue mau-maunya disiksa sama dia ya???

Yah, tapi begitulah saya dan mbak Lucky. Seperti saudara yang sering kurang ajar satu sama lain tapi juga bisa sok-sok perhatian. Esok harinya saya dilayani kaya Putri, dibuatin sarapan, dibikinin kopi, diiajak jalan-jalan. Ditanyain pengen makan apa? Minum apa? Ugh... menyeramkan...

Ah... sudahlah! Nanti malam palingan saya disiksa lagi...

mbak Lucky lagi ngepel kamarnya sekarang,
feeling dia bilang yg datang ntar malam ga cuma kecoak, tapi juga tikus.
omigot.
pict randomly googling

Annesya