TENTANG SI CHIMER

Friday, November 4, 2022

Ya sudahlah


Merupakan hal yang sangat aneh. Begitu banyak alasan untuk bertahan hidup tapi tetap saja mengharapkan kematian. Sebuah pertanyaan yang saya sendiri tidak bisa menjawabnya.


Hari ini konsultasi ke 9 saya ke psikiatris. Dosis antidepresan sudah semakin diturunkan. Kimia di otak saya sudah semakin stabil dan lebih mampu mengatasi stressor. Yang saya herankan saya tetap menginginkan kematian itu tiba. Padahal tidak perlu diinginkan ia pasti datang dengan sendirinya. Mutlak. Tanpa penawaran. 


Jikalau malaikat pencabut nyawa datang saat ini juga, saya akan menjadi orang yang mengiyakan dengan syahdu. Tidak akan ada adegan-adegan penawaran mengenai urusan tidak selesai di dunia ini.


Lagi-lagi saya teralihkan oleh Bumi dari pemikiran-pemikiran ini. Ketika saya keluar kamar atau baru pulang dari kantor, Bumi selalu menyambut dengan antusias, tangan mungilnya terentang lebar, senyum merekah. Seakan-akan saya adalah orang paling penting sejagad raya — berkebalikan dengan yang selalu saya rasakan tentang diri saya.


Saya selalu merasa orang paling tidak signifikan. Ada dan tiadanya saya tidak ada pengaruhnya. Oleh karenanya seringkali sebelum tidur saya berdoa agar tidak perlu bangun lagi. Tapi saya terus bangun dan terus bangun keesokan harinya.


Maka saya menambahkan, ya Allah jika saya bangun besok maka artinya saya adalah berkah bagi diri saya sendiri dan orang banyak. Jika tidak demikian, matikanlah saya. 


Yah, jawabannya… saya bangun lagi dan bahkan bisa menuliskan ini. Hhh… sedikit merasa kecewa tapi ya sudahlah…


No comments:

Popular Posts

Follower